LAPORAN KASUS HIPNOTERAPI
1. Identitas Kasus
-
Nama Klien Utama: Tidak disebutkan (Ibu, usia ±50 tahun)
-
Pengganti Klien dalam Sesi: Anak perempuan/laki-laki (dewasa)
-
Domisili: Sebuah kota kecil di Pulau Jawa
-
Pengantar Kasus: Anak klien menghubungi via telepon dengan kondisi cemas, melaporkan perubahan perilaku drastis pada ibunya.
2. Alasan Rujukan
Keluarga meminta bantuan hipnoterapi untuk:
-
Mengetahui akar permasalahan perubahan perilaku ibu.
-
Membantu menstabilkan kondisi emosional ibu yang mengalami agitasi berat dan gejala menyerupai gangguan psikotik akut.
3. Gambaran Kondisi Klien Utama
Menurut laporan keluarga dan observasi awal:
3.1 Gejala yang Tampak
-
Perubahan perilaku mendadak
-
Marah-marah dan membentak
-
Menyanyi/berteriak keras tanpa kendali
-
Tatapan tajam penuh kemarahan
-
Agitasi dan disorganisasi perilaku
-
Tidak responsif terhadap instruksi
-
Belum menunjukkan perbaikan meski telah diberi obat penenang di RSJ
3.2 Durasi
± 24–48 jam sebelum panggilan pertama dilakukan.
3.3 Riwayat Keluarga & Lingkungan
-
Hubungan suami–istri penuh konflik dan kekerasan verbal.
-
Ayah dikenal tempramental dan dominatif.
-
Ibu mengalami stres kronis selama bertahun-tahun.
-
Anak-anak sering menyaksikan pertengkaran sejak kecil.
Konstelasi ini menunjukkan adanya paparan stres jangka panjang, trauma emosional, dan lingkungan tidak aman, yang menjadi faktor risiko kuat untuk:
-
Depresi berat
-
gangguan kecemasan
-
gangguan psikotik reaktif (brief psychotic disorder)
4. Pertimbangan Klinis
Karena kondisi klien utama (ibu) tidak kooperatif, tidak stabil, dan tidak dapat mengikuti instruksi, hipnoterapi langsung tidak dapat dilakukan.
Pertimbangan keamanan dan etika:
-
Hipnoterapi memerlukan relaksasi terstruktur dan kemampuan mengikuti arahan.
-
Klien dalam keadaan psikotik akut tidak boleh langsung dihipnoterapi.
-
Keselamatan dan stabilisasi medis tetap prioritas.
5. Intervensi: Hipnoterapi pada Anggota Keluarga
Diputuskan untuk melakukan hipnoterapi pada salah satu anak yang:
-
Memiliki kedekatan emosional tinggi dengan ibu.
-
Mengalami reaksi stres sekunder.
-
Dapat membantu menggali dinamika keluarga dan pemicu stres.
Sesi ini dilakukan dengan kehadiran seluruh anggota keluarga sebagai saksi.
6. Tujuan Hipnoterapi pada Anak
-
Mengakses persepsi, pengalaman, dan memori traumatis yang berkaitan dengan kondisi ibu.
-
Mengidentifikasi pola stres keluarga.
-
Menemukan pemicu psikologis yang berkontribusi pada kondisi ibu.
-
Membantu menurunkan kecemasan keluarga agar tidak memperburuk keadaan.
7. Hasil Temuan dalam Sesi Hipnoterapi
7.1 Faktor Pemicu Utama
Sesi hipnoterapi mengungkap bahwa:
-
Sang Ibu hidup dalam tekanan mental berkepanjangan akibat kekerasan emosional dari suami.
-
Terdapat akumulasi stres tidak terselesaikan selama bertahun-tahun.
-
Kondisi emosional ibu runtuh seketika setelah beban psikologis mencapai batasnya.
-
Anak memiliki keterikatan emosional tinggi sehingga turut membawa beban psikologis keluarga.
Kesimpulan sementara: Episode psikotik akut berpotensi dipicu oleh stres berat, trauma domestik, kelelahan mental, dan lingkungan penuh konflik.
7.2 Respons Emosional Anak
-
Anak menunjukkan gejala stres sekunder.
-
Terdapat tekanan emosional karena menyaksikan kondisi ibu sejak kecil.
-
Sesi hipnoterapi membantu menurunkan intensitas kecemasan dan meningkatkan kejernihan emosional.
8. Rencana Terapi & Proses Pemulihan
8.1 Proses Hipnoterapi
Hipnoterapi dilakukan dalam 4 sesi untuk:
-
Menata ulang respons emosional keluarga.
-
Mengurai beban psikologis yang saling terkait.
-
Membantu keluarga mengelola stres dan mendukung pemulihan ibu.
8.2 Pendampingan Medis
-
Klien utama tetap berada dalam perawatan RSJ selama proses awal.
-
Hipnoterapi dilakukan sebagai pendamping, bukan pengganti terapi medis.
8.3 Langkah-langkah yang Ditekankan
-
Menciptakan lingkungan rumah yang aman dan minim konflik.
-
Mengurangi paparan stres baru.
-
Edukasi keluarga terkait cara menghadapi relaps atau agitasi.
-
Dukungan emosional berkelanjutan kepada klien utama.
9. Perkembangan Klien Utama
Setelah 4 hari intervensi terpadu (obat, stabilisasi lingkungan, hipnoterapi keluarga):
-
Ibu menunjukkan perbaikan signifikan.
-
Agitasi menurun.
-
Intensitas kemarahan berkurang.
-
Dapat kembali berkomunikasi lebih koheren.
-
Dinyatakan cukup stabil untuk kembali ke rumah.
Keluarga melanjutkan proses pendampingan secara rutin.
10. Rekomendasi Lanjutan
-
Terapi psikologis berkelanjutan (CBT/REBT/trauma healing).
-
Konsultasi psikiatri berkala untuk memantau kemungkinan gangguan psikotik atau depresi berat.
-
Hipnoterapi lanjutan bila diperlukan untuk regulasi emosi dan trauma.
-
Pendidikan keluarga mengenai manajemen stres, komunikasi sehat, dan pencegahan kekambuhan.
-
Menciptakan lingkungan yang aman, stabil, dan bebas kekerasan.















